Pada pasar bull tahun 2021, seorang investor menjual Bitcoin seharga $64,000, melewatkan puncak $69,000, tetapi menghindari penurunan 50% setelahnya, berhasil mempertahankan keuntungan. Sebaliknya, sebelum keruntuhan LUNA pada tahun 2022, seorang pengguna menunggu dengan rakus untuk menjual hingga harga mencapai $100, akhirnya harus likuidasi ketika harga jatuh di bawah $1, kehilangan sebagian besar modal mereka. Ini menggambarkan bahwa mengidentifikasi titik jual yang wajar jauh lebih penting daripada menunggu "titik tertinggi."
Investor disarankan untuk menjual secara bertahap untuk mendiversifikasi risiko. Misalnya, Bitcoin saat ini sekitar 110.000 USD. Jika Anda memiliki 1 BTC, Anda dapat beroperasi sesuai rencana berikut: jual 30% pada 110.000 USD, 30% lainnya pada 112.000 USD, 30% pada 115.000 USD, dan akhirnya simpan 10% untuk kemungkinan pasar super bullish (seperti menembus 120.000 USD). Metode ini secara efektif menghindari kehilangan titik tertinggi dan dampak fluktuasi emosional.
Investor ritel sering mengalami kerugian akibat pengaruh emosional, yang terwujud dalam berinvestasi sepenuhnya pada berita pengumuman yang menguntungkan, membeli pada harga tinggi, atau menjual panik pada tanda pertama penurunan. Namun, emosi dapat dikelola dengan menetapkan target pengambilan keuntungan dan stop-loss, menggunakan kalender untuk mengingatkan diri sendiri tentang waktu menjual, dan memperhatikan data on-chain (seperti Glassnode) untuk mempertahankan batas operasi yang rasional.
Di tengah fluktuasi tingkat tinggi Bitcoin, indikator teknis yang overbought, dan institusi yang mengambil keuntungan pada tingkat tinggi, pemula harus menggunakan kisaran $110,000 hingga $112,000 sebagai zona penjualan yang bertahap untuk menghindari mengejar puncak dengan seluruh posisi mereka. Menjual pada waktu yang tepat lebih praktis daripada mengejar titik penjualan yang sempurna; menetapkan level harga secara wajar dan keluar secara bertahap adalah cara untuk menang dengan stabil.