Baru-baru ini, sebuah debat tentang kebijakan moneter di kalangan ekonomi Amerika Serikat menarik perhatian yang luas. Lawrence Summers mengajukan kritik tajam terhadap pidato publik pertama Stephen Milan sebagai Anggota Dewan Gubernur The Federal Reserve, dengan mengatakan bahwa ia kurang memiliki dasar analisis yang cukup untuk mendukung usul penurunan suku bunga yang signifikan.
Summers menunjukkan bahwa pidato di Milan jauh dari kedalaman analisis yang diharapkan, bahkan mungkin salah satu dari pidato yang paling kurang analitis yang pernah disampaikan oleh Klub Ekonomi New York dan The Federal Reserve Board of Governors. Dia menekankan bahwa jika ini adalah argumen paling kuat untuk mendukung pemotongan suku bunga yang agresif, maka pandangan ini lebih lemah daripada yang dia bayangkan sebelumnya.
Milan bergabung dengan The Federal Reserve (FED) sebelum rapat keputusan suku bunga pada 17 September. Dalam pidato terbarunya, ia menekankan konsep suku bunga netral dan berpendapat bahwa kebijakan saat ini menyebabkan penurunan suku bunga netral, membuat posisi moneter The Federal Reserve terlalu ketat. Milan mendorong penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin dan menyatakan bahwa suku bunga saat ini mungkin sekitar 2 persen di atas tingkat yang sesuai.
Meskipun Summers setuju dengan pendekatan Milan yang menekankan suku bunga netral, ia menyatakan kekecewaannya terhadap kualitas analisis Milan. Ia menunjuk bahwa Milan mengabaikan beberapa faktor kunci, termasuk perluasan defisit pemerintah federal dan potensi dampak lonjakan investasi terkait kecerdasan buatan terhadap biaya pinjaman.
Summers berpendapat bahwa membahas suku bunga netral memang sangat penting untuk merumuskan kebijakan moneter, tetapi pada saat yang sama juga menekankan bahwa analisis harus lebih komprehensif dan mendalam. Dia menyerukan agar dalam mempertimbangkan penurunan suku bunga, harus memperhitungkan pengaruh berbagai faktor seperti defisit anggaran, kondisi perdagangan, dan perkembangan teknologi.
Debat ini memicu diskusi luas di kalangan ekonom tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED), dan juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam merumuskan kebijakan moneter yang tepat di tengah lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
StablecoinEnjoyer
· 10-02 01:40
Hehe, yang mengerti untuk memotong suku bunga adalah pemula.
Lihat AsliBalas0
BTCRetirementFund
· 10-02 01:39
Pertikaian akademis seperti ini terlalu sepele, hanya perlu membawa bangku kecil untuk menonton.
Lihat AsliBalas0
SnapshotDayLaborer
· 10-02 01:24
The Federal Reserve (FED) kok masih di sini ya? Aih
Baru-baru ini, sebuah debat tentang kebijakan moneter di kalangan ekonomi Amerika Serikat menarik perhatian yang luas. Lawrence Summers mengajukan kritik tajam terhadap pidato publik pertama Stephen Milan sebagai Anggota Dewan Gubernur The Federal Reserve, dengan mengatakan bahwa ia kurang memiliki dasar analisis yang cukup untuk mendukung usul penurunan suku bunga yang signifikan.
Summers menunjukkan bahwa pidato di Milan jauh dari kedalaman analisis yang diharapkan, bahkan mungkin salah satu dari pidato yang paling kurang analitis yang pernah disampaikan oleh Klub Ekonomi New York dan The Federal Reserve Board of Governors. Dia menekankan bahwa jika ini adalah argumen paling kuat untuk mendukung pemotongan suku bunga yang agresif, maka pandangan ini lebih lemah daripada yang dia bayangkan sebelumnya.
Milan bergabung dengan The Federal Reserve (FED) sebelum rapat keputusan suku bunga pada 17 September. Dalam pidato terbarunya, ia menekankan konsep suku bunga netral dan berpendapat bahwa kebijakan saat ini menyebabkan penurunan suku bunga netral, membuat posisi moneter The Federal Reserve terlalu ketat. Milan mendorong penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin dan menyatakan bahwa suku bunga saat ini mungkin sekitar 2 persen di atas tingkat yang sesuai.
Meskipun Summers setuju dengan pendekatan Milan yang menekankan suku bunga netral, ia menyatakan kekecewaannya terhadap kualitas analisis Milan. Ia menunjuk bahwa Milan mengabaikan beberapa faktor kunci, termasuk perluasan defisit pemerintah federal dan potensi dampak lonjakan investasi terkait kecerdasan buatan terhadap biaya pinjaman.
Summers berpendapat bahwa membahas suku bunga netral memang sangat penting untuk merumuskan kebijakan moneter, tetapi pada saat yang sama juga menekankan bahwa analisis harus lebih komprehensif dan mendalam. Dia menyerukan agar dalam mempertimbangkan penurunan suku bunga, harus memperhitungkan pengaruh berbagai faktor seperti defisit anggaran, kondisi perdagangan, dan perkembangan teknologi.
Debat ini memicu diskusi luas di kalangan ekonom tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED), dan juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam merumuskan kebijakan moneter yang tepat di tengah lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini.