Baru-baru ini, seseorang menganalisis kinerja indeks S&P 500 selama periode penutupan pemerintah utama dalam sejarah Amerika Serikat, dan hasilnya cukup mengejutkan. Data menunjukkan bahwa selama beberapa kejadian penutupan pemerintah yang signifikan di masa lalu, pasar saham tidak terpengaruh parah seperti yang diharapkan, malah dalam beberapa kasus mengalami kenaikan yang signifikan.
Secara spesifik, selama penutupan selama 5 hari pada bulan November 1995 di era Clinton, S&P 500 meningkat sebesar 1,3%. Penutupan berikutnya selama 21 hari dari bulan Desember 1995 hingga Januari 1996, indeks hanya meningkat sebesar 0,1%. Selama penutupan selama 16 hari pada bulan Oktober 2013 di bawah pemerintahan Obama, S&P 500 bahkan meningkat sebesar 3,1%.
Lebih mengejutkan lagi, dua kali penutupan selama masa jabatan Trump: selama penutupan singkat 3 hari pada Januari 2018, indeks naik 0,8%; sementara selama penutupan panjang 35 hari dari Desember 2018 hingga Januari 2019, S&P 500 bahkan melonjak 10,3%.
Data ini berasal dari statistik LPL Financial dan CNBC. Mereka tampaknya menunjukkan bahwa reaksi pasar terhadap peristiwa politik penutupan pemerintah mungkin berbeda dari intuisi umum. Para investor tampaknya tidak selalu melihat penutupan pemerintah sebagai sinyal negatif, dan kadang-kadang bahkan mungkin melihatnya sebagai kesempatan untuk membeli.
Namun, kita juga harus menyadari bahwa data historis tidak dapat sepenuhnya memprediksi pergerakan pasar di masa depan. Setiap latar belakang dan dampak dari penutupan pemerintah berbeda, dan investor perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi ekonomi saat ini, arah kebijakan, serta situasi global ketika membuat keputusan.
Bagaimanapun juga, kumpulan data ini memberikan kita perspektif yang menarik, memungkinkan kita untuk meninjau kembali hubungan kompleks antara peristiwa politik dan pasar keuangan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
CommunityWorker
· 10-02 01:54
Tertawa sampai mati, pemerintah mengunci pintu dan kita baru bisa kaya.
Lihat AsliBalas0
WhaleWatcher
· 10-02 01:47
Pemerintah kali ini berakting untuk dilihat oleh suckers.
Lihat AsliBalas0
On-ChainDiver
· 10-02 01:46
Semakin banyak kegaduhan dari para politisi, justru semakin menjadi bull run?
Lihat AsliBalas0
BearMarketBard
· 10-02 01:44
Cut Loss untuk keluar justru merupakan kesempatan?
Baru-baru ini, seseorang menganalisis kinerja indeks S&P 500 selama periode penutupan pemerintah utama dalam sejarah Amerika Serikat, dan hasilnya cukup mengejutkan. Data menunjukkan bahwa selama beberapa kejadian penutupan pemerintah yang signifikan di masa lalu, pasar saham tidak terpengaruh parah seperti yang diharapkan, malah dalam beberapa kasus mengalami kenaikan yang signifikan.
Secara spesifik, selama penutupan selama 5 hari pada bulan November 1995 di era Clinton, S&P 500 meningkat sebesar 1,3%. Penutupan berikutnya selama 21 hari dari bulan Desember 1995 hingga Januari 1996, indeks hanya meningkat sebesar 0,1%. Selama penutupan selama 16 hari pada bulan Oktober 2013 di bawah pemerintahan Obama, S&P 500 bahkan meningkat sebesar 3,1%.
Lebih mengejutkan lagi, dua kali penutupan selama masa jabatan Trump: selama penutupan singkat 3 hari pada Januari 2018, indeks naik 0,8%; sementara selama penutupan panjang 35 hari dari Desember 2018 hingga Januari 2019, S&P 500 bahkan melonjak 10,3%.
Data ini berasal dari statistik LPL Financial dan CNBC. Mereka tampaknya menunjukkan bahwa reaksi pasar terhadap peristiwa politik penutupan pemerintah mungkin berbeda dari intuisi umum. Para investor tampaknya tidak selalu melihat penutupan pemerintah sebagai sinyal negatif, dan kadang-kadang bahkan mungkin melihatnya sebagai kesempatan untuk membeli.
Namun, kita juga harus menyadari bahwa data historis tidak dapat sepenuhnya memprediksi pergerakan pasar di masa depan. Setiap latar belakang dan dampak dari penutupan pemerintah berbeda, dan investor perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi ekonomi saat ini, arah kebijakan, serta situasi global ketika membuat keputusan.
Bagaimanapun juga, kumpulan data ini memberikan kita perspektif yang menarik, memungkinkan kita untuk meninjau kembali hubungan kompleks antara peristiwa politik dan pasar keuangan.