Plasma dan Kisah "ex-Blast": Kebenaran di Balik Tim Pendiri

Baru-baru ini, Plasma secara resmi menanggapi keraguan seputar latar belakang tim. Dalam hal ini, pendiri mengakui bahwa tiga anggota inti Plasma pernah bekerja di Blur atau Blast, tetapi dengan cerdik menggunakan ungkapan untuk menghindari label "tim ex-Blast".
Menurut Plasma, saat ini proyek memiliki sekitar 50 anggota, yang memiliki latar belakang keahlian yang beragam dan kaya. Namun, yang perlu dicatat adalah sebagian besar dari mereka baru saja bergabung setelah proyek berhasil menggalang dana. Ini menimbulkan pertanyaan: Siapa sebenarnya yang menjadi dasar untuk Plasma sejak hari pertama?
Poin penting di sini adalah tahap awal Plasma. Ketika proyek masih dalam tahap ide, apakah tiga anggota yang pernah berada di Blur/Blast ini adalah Cofounder dan memegang peran kunci atau tidak? Jika jawabannya adalah "ya", maka penolakan label "ex-Blast" agak kurang transparan.
Dalam konteks pasar crypto yang semakin memperhatikan transparansi tim proyek, Plasma memerlukan penjelasan yang lebih jelas daripada menghindar dengan kata-kata. Pernah terlibat dalam proyek besar seperti Blast bukanlah hal yang buruk, bahkan bisa dianggap sebagai pengalaman berharga. Namun, jika sengaja mengaburkan atau menyembunyikan, itu akan membuat komunitas meragukan motif di baliknya.
Dengan token $XPL yang sedang menarik perhatian, ini adalah saat yang tepat bagi Plasma untuk memperkuat kepercayaan pasar: mengungkapkan peran para Cofounder, menjelaskan cerita "ex-Blast", dan membuktikan bahwa tim saat ini cukup mampu untuk memimpin proyek ini jauh ke depan, alih-alih hanya mengandalkan kejayaan masa lalu. $XPL

{spot}(XPLUSDT)