Ada dua tonggak penting dalam bidang Aset Kripto: kelahiran Bitcoin pada tahun 2009 dan peluncuran Litecoin pada tahun 2011. Bitcoin sebagai Aset Kripto pertama, berasal dari makalah inovatif yang diterbitkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 berjudul "Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer-to-Peer". Pada tanggal 3 Januari 2009, Satoshi Nakamoto menambang "Genesis Block" Bitcoin, secara resmi menandakan datangnya era Bitcoin.

Segera setelah itu, pada bulan Oktober 2011, mantan insinyur Google Charlie Lee meluncurkan Litecoin. Dia merilis klien sumber terbuka Litecoin di GitHub pada 7 Oktober, dan jaringan Litecoin mulai beroperasi secara resmi pada 13 Oktober. Sebagai aset kripto kedua setelah Bitcoin, Litecoin memegang posisi penting dalam sejarah perkembangan aset kripto.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Litecoin tampaknya perlahan-lahan memudar dari perhatian publik. Sampai baru-baru ini, persetujuan ETF yang membuat "yang kedua dalam seribu tahun" ini kembali menarik perhatian. Melalui persetujuan ETF ini, mungkin akan membawa peluang pengembangan baru bagi Litecoin.

Dari sudut pandang investasi, rendahnya perhatian terhadap Litecoin saat ini mungkin justru merupakan kesempatan investasi yang potensial. Dibandingkan dengan aset kripto lain yang lebih diperhatikan, Litecoin mungkin memiliki potensi untuk dianggap undervalue. Beberapa analis percaya bahwa Litecoin berpotensi kembali ke level harga 200 dolar.

Namun, investor tetap harus berhati-hati. Pasar aset kripto sangat fluktuatif, dan setiap keputusan investasi harus didasarkan pada penelitian mendalam dan penilaian risiko. Litecoin sebagai salah satu bagian penting dalam sejarah aset kripto, perkembangan masa depannya patut untuk terus diperhatikan.