Perkembangan Metaverse sedang beralih dari spekulasi konsep menuju pembangunan infrastruktur yang substansial. Dalam persaingan teknologi ini, Somnia menjadi fokus perhatian pasar dengan klaim kemampuan pemrosesan transaksi (TPS) mencapai satu juta per detik dan arsitektur Layer1 yang dioptimalkan untuk pengalaman imersif.

Teknologi blockchain utama saat ini menghadapi banyak tantangan dalam mendukung aplikasi Metaverse. Ethereum terbatas oleh TPS yang rendah dan biaya Gas yang tinggi, sementara banyak rantai berkinerja tinggi mengorbankan tingkat desentralisasi. Somnia mengklaim dapat mencapai kemampuan pemrosesan lebih dari 1 juta TPS melalui teknologi pemrosesan paralel MultiStream Consensus yang inovatif, dan mengurangi waktu konfirmasi transaksi menjadi tingkat sub-detik. Kemampuan terobosan ini diharapkan dapat mendukung interaksi waktu nyata untuk jutaan pengguna, memberikan pengalaman yang hampir setara dengan Web2.

Somnia juga memperkenalkan IceDB, sebuah basis data on-chain berkinerja tinggi yang dirancang khusus untuk menangani data besar di dalam Metaverse. Sistem ini sepenuhnya kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), yang berarti proyek-proyek dalam ekosistem Ethereum yang ada dapat dengan mudah bermigrasi. Dengan menyederhanakan operasi dompet dan menyembunyikan lapisan interaksi blockchain yang kompleks, Somnia bertujuan untuk memberikan pengalaman Web3 yang tanpa hambatan bagi pengguna biasa.

Perlu dicatat bahwa Somnia didukung oleh teknologi dan dukungan finansial yang kuat. Raksasa teknologi Metaverse, Improbable dan MSquared mendukungnya, dan proyek ini telah mendapatkan pendanaan sebesar 270 juta dolar. Barisan mitranya termasuk lembaga-lembaga terkenal seperti divisi permainan a16z, Nillion, dan Google Cloud.

Desain konsep token asli SOMI dari Somnia berfokus pada insentif untuk "ekonomi bermain" yang berpusat pada hiburan dan sosial. SOMI tidak hanya digunakan untuk membayar biaya Gas jaringan, tetapi juga akan berfungsi sebagai media inti untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan keamanan jaringan, tata kelola komunitas, dan berbagai kegiatan ekonomi dalam ekosistem.

Seiring dengan evolusi terus-menerus dari teknologi Metaverse, proyek inovatif seperti Somnia sedang membentuk kembali pemahaman kita tentang infrastruktur dunia virtual. Munculnya mereka tidak hanya mendorong perluasan batasan teknologi, tetapi juga membuka jalan bagi penerapan pengalaman digital imersif di masa depan. Namun, apakah klaim teknologi ambisius ini dapat divalidasi sepenuhnya dalam penerapan praktis, masih menunggu waktu untuk membuktikannya.