Investor Aset Kripto telah lama mengamati fenomena menarik: kinerja pasar biasanya lesu setiap bulan September, tetapi sering kali muncul tren naik setelah bulan Oktober. Pola ini bukan kebetulan, tetapi erat kaitannya dengan siklus operasional kuartalan Institusi Keuangan.
Data selama sepuluh tahun terakhir menunjukkan bahwa probabilitas kenaikan Bitcoin pada bulan Oktober mendekati 80%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja historis bulan September. Perubahan siklus ini sebenarnya mencerminkan seluruh proses mulai dari penyelesaian dana di akhir kuartal hingga redistribusi dana di awal kuartal.
September sebagai bulan penutup kuartal ketiga, biasanya dianggap sebagai 'masa sulit' bagi pasar keuangan. Ini terutama disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Pertama, tekanan laporan kuartalan memaksa manajer dana untuk menyesuaikan portofolio investasi pada akhir kuartal. Untuk mempercantik laporan kinerja, mereka sering memilih untuk menjual aset berisiko tinggi atau yang mengalami kerugian, termasuk Aset Kripto.
Kedua, bulan September bertepatan dengan periode anggaran dan penyelesaian keuangan banyak institusi. Untuk meningkatkan likuiditas, menghadapi kemungkinan masalah pajak atau kebutuhan pengaturan dana, investor institusi cenderung mengurangi posisi mereka pada aset yang sangat volatil dan beralih untuk meningkatkan cadangan kas.
Data sejarah juga mengonfirmasi hal ini. Selama 50 tahun terakhir, rata-rata hasil Indeks S&P 500 pada bulan September adalah negatif. Demikian pula, selama 11 tahun dari 2013 hingga 2023, Bitcoin mengalami penurunan di lebih dari separuh tahun pada bulan September.
Fenomena ini pada dasarnya mencerminkan pengetatan likuiditas dan sikap menghindari risiko yang dihadapi pasar keuangan pada bulan September. Namun, dengan dimulainya kuartal baru, bulan Oktober sering kali membawa penataan kembali dana, meningkatkan selera risiko pasar, sehingga membawa peluang baru bagi Aset Kripto dan aset berisiko tinggi lainnya.
Memahami pola musiman ini membantu investor untuk lebih baik menangkap denyut nadi pasar dan merumuskan strategi investasi yang lebih bijaksana. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun data historis menunjukkan tren ini, pasar selalu memiliki ketidakpastian, sehingga investor harus tetap berhati-hati dalam pengambilan keputusan dan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MEVVictimAlliance
· 18jam yang lalu
Terus berjongkok di lantai!
Lihat AsliBalas0
MysteryBoxBuster
· 23jam yang lalu
Sudah banyak yang tahu pola ini.
Lihat AsliBalas0
PositionPhobia
· 23jam yang lalu
Tidak berani melakukan apa-apa lagi
Lihat AsliBalas0
BearHugger
· 23jam yang lalu
Tidak ada gunanya, sama seperti yang saya rangkum sendiri.
Investor Aset Kripto telah lama mengamati fenomena menarik: kinerja pasar biasanya lesu setiap bulan September, tetapi sering kali muncul tren naik setelah bulan Oktober. Pola ini bukan kebetulan, tetapi erat kaitannya dengan siklus operasional kuartalan Institusi Keuangan.
Data selama sepuluh tahun terakhir menunjukkan bahwa probabilitas kenaikan Bitcoin pada bulan Oktober mendekati 80%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja historis bulan September. Perubahan siklus ini sebenarnya mencerminkan seluruh proses mulai dari penyelesaian dana di akhir kuartal hingga redistribusi dana di awal kuartal.
September sebagai bulan penutup kuartal ketiga, biasanya dianggap sebagai 'masa sulit' bagi pasar keuangan. Ini terutama disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
Pertama, tekanan laporan kuartalan memaksa manajer dana untuk menyesuaikan portofolio investasi pada akhir kuartal. Untuk mempercantik laporan kinerja, mereka sering memilih untuk menjual aset berisiko tinggi atau yang mengalami kerugian, termasuk Aset Kripto.
Kedua, bulan September bertepatan dengan periode anggaran dan penyelesaian keuangan banyak institusi. Untuk meningkatkan likuiditas, menghadapi kemungkinan masalah pajak atau kebutuhan pengaturan dana, investor institusi cenderung mengurangi posisi mereka pada aset yang sangat volatil dan beralih untuk meningkatkan cadangan kas.
Data sejarah juga mengonfirmasi hal ini. Selama 50 tahun terakhir, rata-rata hasil Indeks S&P 500 pada bulan September adalah negatif. Demikian pula, selama 11 tahun dari 2013 hingga 2023, Bitcoin mengalami penurunan di lebih dari separuh tahun pada bulan September.
Fenomena ini pada dasarnya mencerminkan pengetatan likuiditas dan sikap menghindari risiko yang dihadapi pasar keuangan pada bulan September. Namun, dengan dimulainya kuartal baru, bulan Oktober sering kali membawa penataan kembali dana, meningkatkan selera risiko pasar, sehingga membawa peluang baru bagi Aset Kripto dan aset berisiko tinggi lainnya.
Memahami pola musiman ini membantu investor untuk lebih baik menangkap denyut nadi pasar dan merumuskan strategi investasi yang lebih bijaksana. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun data historis menunjukkan tren ini, pasar selalu memiliki ketidakpastian, sehingga investor harus tetap berhati-hati dalam pengambilan keputusan dan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi.