OpenAI baru-baru ini mencapai kesepakatan awal dengan dua raksasa industri semikonduktor Korea Selatan—Samsung Electronics dan SK Hynix, langkah ini bertujuan untuk memberikan dukungan chip dan peralatan yang diperlukan untuk proyek ambisiusnya, proyek Gerbang Antar Bintang.
Dikabarkan, CEO OpenAI Sam Altman secara langsung pergi ke Seoul untuk menandatangani surat niat dengan dua perusahaan Korea ini. Protokol ini bertujuan untuk memasukkan kedua perusahaan yang memimpin di bidang chip penyimpanan ke dalam rencana pembangunan pusat data Stargate. Perlu dicatat bahwa rencana ini telah menarik partisipasi dari beberapa raksasa teknologi termasuk NVIDIA dan Oracle.
Skala kerjasama kali ini bisa dibilang belum pernah terjadi sebelumnya. Berdasarkan informasi yang tersedia, seiring dengan ekspansi proyek Stargate di seluruh dunia, permintaan chip OpenAI setiap bulannya mungkin mencapai 900.000 unit. Grup SK secara khusus menunjukkan bahwa perkiraan permintaan ini telah melampaui lebih dari dua kali lipat kapasitas produksi global untuk memori bandwidth tinggi (HBM) saat ini, yang sepenuhnya mencerminkan skala besar proyek ini, sekaligus mencerminkan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan di seluruh dunia.
Kunjungan Altman ke Korea Selatan berlangsung pada saat yang krusial bagi industri teknologi global yang sedang berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur kecerdasan buatan. Untuk mendukung pengembangan dan operasi alat AI generasi baru, perusahaan teknologi besar menginvestasikan triliunan dolar untuk membangun pusat data yang diperlukan. Fasilitas-fasilitas ini tidak hanya memerlukan banyak chip dan server, tetapi juga sistem pendingin yang sesuai serta pasokan listrik yang cukup.
Kerja sama ini tentu akan membawa peluang baru bagi industri semikonduktor Korea, sekaligus menandai langkah penting OpenAI dalam penataan infrastruktur AI global. Dengan kemajuan proyek Gerbang Antarbintang, kita mungkin akan menyaksikan lompatan baru dalam teknologi kecerdasan buatan yang didukung oleh perangkat keras.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ser_we_are_ngmi
· 20jam yang lalu
Pendapatan bulanan sejuta, kalau tidak To da moon, saya yang duluan basah...
Lihat AsliBalas0
ApeEscapeArtist
· 20jam yang lalu
Beli sembarangan, kita juga tidak mampu membeli.
Lihat AsliBalas0
DataOnlooker
· 20jam yang lalu
90w chip? Pabrikan chip sudah sibuk
Lihat AsliBalas0
DevChive
· 20jam yang lalu
Bermain besar ya altman
Lihat AsliBalas0
ApeDegen
· 20jam yang lalu
Gerbang Antarbintang? Apakah Sam bermain sebesar ini?
OpenAI baru-baru ini mencapai kesepakatan awal dengan dua raksasa industri semikonduktor Korea Selatan—Samsung Electronics dan SK Hynix, langkah ini bertujuan untuk memberikan dukungan chip dan peralatan yang diperlukan untuk proyek ambisiusnya, proyek Gerbang Antar Bintang.
Dikabarkan, CEO OpenAI Sam Altman secara langsung pergi ke Seoul untuk menandatangani surat niat dengan dua perusahaan Korea ini. Protokol ini bertujuan untuk memasukkan kedua perusahaan yang memimpin di bidang chip penyimpanan ke dalam rencana pembangunan pusat data Stargate. Perlu dicatat bahwa rencana ini telah menarik partisipasi dari beberapa raksasa teknologi termasuk NVIDIA dan Oracle.
Skala kerjasama kali ini bisa dibilang belum pernah terjadi sebelumnya. Berdasarkan informasi yang tersedia, seiring dengan ekspansi proyek Stargate di seluruh dunia, permintaan chip OpenAI setiap bulannya mungkin mencapai 900.000 unit. Grup SK secara khusus menunjukkan bahwa perkiraan permintaan ini telah melampaui lebih dari dua kali lipat kapasitas produksi global untuk memori bandwidth tinggi (HBM) saat ini, yang sepenuhnya mencerminkan skala besar proyek ini, sekaligus mencerminkan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan di seluruh dunia.
Kunjungan Altman ke Korea Selatan berlangsung pada saat yang krusial bagi industri teknologi global yang sedang berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur kecerdasan buatan. Untuk mendukung pengembangan dan operasi alat AI generasi baru, perusahaan teknologi besar menginvestasikan triliunan dolar untuk membangun pusat data yang diperlukan. Fasilitas-fasilitas ini tidak hanya memerlukan banyak chip dan server, tetapi juga sistem pendingin yang sesuai serta pasokan listrik yang cukup.
Kerja sama ini tentu akan membawa peluang baru bagi industri semikonduktor Korea, sekaligus menandai langkah penting OpenAI dalam penataan infrastruktur AI global. Dengan kemajuan proyek Gerbang Antarbintang, kita mungkin akan menyaksikan lompatan baru dalam teknologi kecerdasan buatan yang didukung oleh perangkat keras.