Sebuah institusi keuangan terkemuka global baru-baru ini merilis laporan analisis terbaru mereka tentang pasar aset kripto, yang menarik perhatian luas dari industri. Institusi tersebut memiliki pandangan optimis terhadap pergerakan harga masa depan Bitcoin dan Ethereum, serta secara signifikan menaikkan target harga untuk kedua koin utama tersebut.

Menurut laporan ini, analis memprediksi bahwa Bitcoin mungkin mencapai puncaknya di 132.000 USD pada akhir tahun ini, dan diharapkan akan naik menjadi 181.000 USD dalam 12 bulan ke depan. Pada saat yang sama, proyeksi harga Ether juga dinaikkan, diperkirakan akan mencapai 4.500 USD pada akhir tahun, dan mungkin melampaui batas 5.400 USD dalam 12 bulan.

Prediksi positif ini terutama didasarkan pada dua faktor: pertama, arus dana yang dibawa oleh peluncuran ETF aset kripto; kedua, pertumbuhan permintaan investor institusi terhadap aset enkripsi. Laporan tersebut secara khusus menekankan posisi Bitcoin sebagai "emas digital", yang dianggap memiliki keunggulan unik dalam efek skala dan menarik aliran modal.

Namun, para analis memperkirakan prospek Ethereum dengan hati-hati. Laporan tersebut menunjukkan bahwa karena struktur penggunaan jaringan Ethereum yang cukup kompleks, terdapat ketidakpastian tertentu dalam jalur pengembangan masa depannya.

Perlu dicatat bahwa meskipun institusi keuangan tersebut memiliki sikap positif terhadap pasar aset kripto, posisi mereka tetap mempertahankan kehati-hatian yang profesional. Prediksi mereka tidak bersikap optimis buta, melainkan didasarkan pada analisis komprehensif terhadap berbagai faktor seperti kondisi ekonomi makro, kemajuan teknologi, perubahan lingkungan regulasi, dan permintaan pasar.

Laporan ini dari institusi keuangan terkemuka pasti akan memiliki dampak penting pada pasar aset kripto global. Investor dan peserta pasar mungkin akan menyesuaikan strategi investasi mereka berdasarkan prediksi otoritatif ini. Namun, mengingat volatilitas tinggi pasar aset kripto, investor tetap harus bertindak dengan hati-hati dan melakukan manajemen risiko.