Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata tingkat pengembalian dari dana yang diperdagangkan di bursa yang baru diluncurkan (ETF) untuk pertama kalinya melampaui 7%, angka ini terus meningkat selama empat tahun terakhir. Yang sangat menarik, dari ETF yang diluncurkan dalam tiga tahun terakhir, ada 80 produk yang tingkat pengembaliannya melebihi 15%.

Fenomena ini mencerminkan tren penting di pasar investasi saat ini, yaitu penggunaan instrumen keuangan kompleks seperti derivatif untuk meningkatkan imbal hasil, guna memenuhi kebutuhan investor yang mengejar pendapatan tinggi. Strategi ini dikenal oleh para profesional industri sebagai model "Imbal Hasil 3.0".

Dalam lingkungan suku bunga rendah, permintaan investor terhadap produk dengan hasil tinggi semakin meningkat. Penerbit ETF mulai menggunakan strategi investasi yang lebih kompleks dan inovatif untuk menarik para investor yang "haus akan hasil" ini. Namun, perlu dicatat bahwa hasil tinggi sering kali disertai dengan risiko tinggi, sehingga investor perlu lebih berhati-hati saat memilih produk semacam ini dan memahami sepenuhnya karakteristik risiko dan hasilnya.

Seiring dengan perkembangan tren ini, pasar mengajukan permintaan yang lebih tinggi untuk inovasi dan diversifikasi produk ETF. Investor, lembaga pengatur, dan peserta pasar perlu memperhatikan perkembangan di bidang ini untuk memastikan kesehatan dan keberlanjutan pasar.