Pemerintahan AS telah memasuki hari ketiga dari penutupan, dan dampak dari peristiwa ini mulai menjangkau pasar keuangan dan kebijakan ekonomi. Dengan mendekatnya tanggal pertemuan berikutnya dari The Federal Reserve (FED), penutupan pemerintah yang menyebabkan penundaan rilis data ekonomi penting membuat pembuat kebijakan menghadapi situasi informasi yang tidak lengkap.

Situasi ini mungkin memiliki dampak signifikan terhadap prospek penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (FED). Terutama, hilangnya indikator penting seperti laporan tenaga kerja dapat memaksa para pembuat keputusan untuk mempertimbangkan pilihan penurunan suku bunga dalam kondisi informasi yang tidak memadai. Selain itu, penutupan pemerintah juga menyebabkan penundaan dalam pekerjaan terkait Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), termasuk persetujuan ETF cryptocurrency spot dan pengaturan stablecoin.

Perlu dicatat bahwa Ketua Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, baru-baru ini mengemukakan pandangan yang hati-hati. Dia menekankan bahwa keputusan penurunan suku bunga harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari kemungkinan terjadinya pembalikan kebijakan. Dia juga memperingatkan bahwa ketidakpastian kebijakan tarif yang telah ada selama bertahun-tahun dapat memperburuk ekspektasi inflasi, yang selanjutnya mempersulit situasi ekonomi saat ini.

Dengan berlanjutnya penutupan pemerintah, para pelaku pasar dan pembuat kebijakan sangat memperhatikan perkembangan situasi ini. Peristiwa ini tidak hanya mempengaruhi pengambilan data ekonomi jangka pendek, tetapi juga dapat memiliki dampak yang mendalam pada kebijakan ekonomi jangka panjang dan arah pasar keuangan. Dalam lingkungan yang semakin tidak pasti ini, proses pengambilan keputusan The Federal Reserve (FED) mungkin menghadapi tantangan yang lebih besar.