Baru-baru ini ada kabar bahwa karena pemerintah AS mengalami penutupan, laporan pekerjaan non-pertanian yang dijadwalkan rilis Jumat ini mungkin tidak dapat diterbitkan tepat waktu. Namun, situasi ini tidak menghalangi para analis untuk menilai pasar kerja.

Data terbaru yang dirilis oleh sejumlah lembaga swasta menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di bulan September menunjukkan karakteristik pelambatan perekrutan oleh perusahaan, pemutusan hubungan kerja yang relatif stabil, dan pertumbuhan gaji yang moderat. Tren ini pada dasarnya sejalan dengan situasi ketenagakerjaan sebelum pemerintah terhenti.

Kepala Ekonom AS di JPMorgan, Michael Feroli, mengatakan: 'Bahkan tanpa laporan non-pertanian, kita masih dapat memperkirakan arah pasar tenaga kerja. Berdasarkan data yang saat ini kami miliki, saya percaya Federal Reserve dapat mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga sepenuhnya pada akhir Oktober.' Perlu dicatat bahwa data pekerjaan ADP bulan September menunjukkan jumlah pekerjaan secara tak terduga berkurang sebanyak 32.000, yang semakin memperkuat ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga.

Saat ini, pasar secara umum percaya bahwa kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Oktober telah melebihi 80%. Namun, tanpa dukungan data resmi, apakah Federal Reserve akan mengambil risiko untuk melakukan penurunan suku bunga? Jika data resmi yang dirilis kemudian menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan data dari lembaga swasta, apakah itu akan memicu volatilitas pasar?

Masalah-masalah ini patut mendapatkan perhatian serius dari para investor. Seiring dengan perkembangan situasi, keputusan Federal Reserve akan memiliki dampak penting pada pasar keuangan. Di masa yang penuh ketidakpastian ini, para investor perlu tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru untuk membuat keputusan investasi yang bijak.