Baru-baru ini, perusahaan Goldman Sachs telah melakukan analisis mendalam terhadap data pengajuan tunjangan pengangguran di berbagai negara bagian AS, dan hasilnya menunjukkan bahwa jumlah pengajuan tunjangan pengangguran di AS mengalami sedikit Naik minggu lalu. Analisis ini didasarkan pada data yang dirilis secara independen oleh masing-masing negara bagian selama periode penutupan pemerintah federal.
Tim ekonom Goldman Sachs dalam laporan terbaru mereka menunjukkan bahwa mereka memperkirakan jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya dalam seminggu yang berakhir pada 27 September sekitar 224.000, angka ini meningkat dibandingkan dengan 218.000 yang dilaporkan sebelumnya oleh pemerintah. Perlu dicatat bahwa Goldman Sachs telah menyesuaikan data mentah yang diberikan oleh setiap negara bagian dengan faktor musiman yang diumumkan sebelumnya oleh Departemen Tenaga Kerja untuk memastikan akurasi analisis.
Karena dampak dari penghentian pemerintah saat ini, Departemen Tenaga Kerja tidak dapat merilis laporan mingguan rutin seperti yang dijadwalkan pada hari Kamis. Namun, Departemen Tenaga Kerja tetap menyediakan data terkait dari sebagian besar negara bagian untuk diunduh dan ditinjau oleh publik. Sementara itu, laporan pekerjaan bulan September yang seharusnya dirilis pada Jumat pagi juga terpaksa ditunda akibat penghentian pemerintah.
Perubahan data ini memicu perhatian pasar terhadap arah pasar tenaga kerja AS. Meskipun pertumbuhannya tidak besar, peningkatan jumlah aplikasi tunjangan pengangguran mungkin mengisyaratkan bahwa pasar tenaga kerja menghadapi tekanan tertentu. Para analis percaya bahwa terus memantau tren data selanjutnya sangat penting untuk menilai kesehatan pasar tenaga kerja AS dengan akurat.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini, interpretasi data pekerjaan oleh berbagai pihak dapat memiliki dampak penting pada pasar keuangan dan pembuatan kebijakan. Investor dan pembuat kebijakan akan memperhatikan data pekerjaan dalam beberapa minggu mendatang untuk menilai kekuatan pemulihan ekonomi dan kemungkinan penyesuaian kebijakan yang diperlukan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, perusahaan Goldman Sachs telah melakukan analisis mendalam terhadap data pengajuan tunjangan pengangguran di berbagai negara bagian AS, dan hasilnya menunjukkan bahwa jumlah pengajuan tunjangan pengangguran di AS mengalami sedikit Naik minggu lalu. Analisis ini didasarkan pada data yang dirilis secara independen oleh masing-masing negara bagian selama periode penutupan pemerintah federal.
Tim ekonom Goldman Sachs dalam laporan terbaru mereka menunjukkan bahwa mereka memperkirakan jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya dalam seminggu yang berakhir pada 27 September sekitar 224.000, angka ini meningkat dibandingkan dengan 218.000 yang dilaporkan sebelumnya oleh pemerintah. Perlu dicatat bahwa Goldman Sachs telah menyesuaikan data mentah yang diberikan oleh setiap negara bagian dengan faktor musiman yang diumumkan sebelumnya oleh Departemen Tenaga Kerja untuk memastikan akurasi analisis.
Karena dampak dari penghentian pemerintah saat ini, Departemen Tenaga Kerja tidak dapat merilis laporan mingguan rutin seperti yang dijadwalkan pada hari Kamis. Namun, Departemen Tenaga Kerja tetap menyediakan data terkait dari sebagian besar negara bagian untuk diunduh dan ditinjau oleh publik. Sementara itu, laporan pekerjaan bulan September yang seharusnya dirilis pada Jumat pagi juga terpaksa ditunda akibat penghentian pemerintah.
Perubahan data ini memicu perhatian pasar terhadap arah pasar tenaga kerja AS. Meskipun pertumbuhannya tidak besar, peningkatan jumlah aplikasi tunjangan pengangguran mungkin mengisyaratkan bahwa pasar tenaga kerja menghadapi tekanan tertentu. Para analis percaya bahwa terus memantau tren data selanjutnya sangat penting untuk menilai kesehatan pasar tenaga kerja AS dengan akurat.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini, interpretasi data pekerjaan oleh berbagai pihak dapat memiliki dampak penting pada pasar keuangan dan pembuatan kebijakan. Investor dan pembuat kebijakan akan memperhatikan data pekerjaan dalam beberapa minggu mendatang untuk menilai kekuatan pemulihan ekonomi dan kemungkinan penyesuaian kebijakan yang diperlukan.