Di bidang Blockchain, orang sering kali memusatkan perhatian pada kecepatan pemrosesan transaksi (TPS), menganggap ini sebagai satu-satunya standar untuk mengukur kinerja. Namun, dengan munculnya dunia virtual dan konsep Metaverse, kita perlahan-lahan menyadari bahwa latensi adalah faktor kunci yang benar-benar mempengaruhi pengalaman pengguna.
Latensi memiliki dampak fatal yang tidak bisa diabaikan di dunia virtual. Bayangkan, dalam sebuah konser virtual, Anda dengan semangat mengangkat tangan, tetapi gerakan Anda baru akan muncul di dunia virtual setelah beberapa detik, ini pasti akan sangat mengurangi rasa keterlibatan. Atau dalam sebuah kompetisi virtual yang menegangkan, perintah serangan Anda tertunda, ini tidak hanya akan mempengaruhi pengalaman bermain, tetapi juga bisa menyebabkan perubahan dalam jalannya pertandingan. Bisa dibilang, latensi tinggi adalah musuh terbesar yang merusak pengalaman imersif.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa proyek Blockchain sedang aktif menjelajahi solusi inovatif. Misalnya, ada proyek yang mengusulkan konsep mekanisme konsensus paralel, yang bertujuan untuk menghilangkan masalah antrian transaksi dalam Blockchain tradisional. Dengan memungkinkan transaksi dieksekusi secara paralel, efisiensi pemrosesan meningkat secara signifikan. Selain itu, beberapa teknologi seperti optimisasi pipeline juga diterapkan untuk mempercepat proses pengolahan data. Tujuan akhir dari upaya ini adalah untuk meminimalkan latensi interaksi di dunia virtual, sehingga pengguna dapat merasakan respons yang hampir seketika.
Perlu dicatat bahwa dalam membangun lingkungan Metaverse yang benar-benar imersif, latensi yang rendah jauh lebih penting daripada TPS yang tinggi. Meskipun TPS yang tinggi dapat mendukung lebih banyak transaksi bersamaan, jika setiap transaksi memiliki latensi yang jelas, pengalaman pengguna tetap akan terpengaruh secara signifikan. Sebaliknya, bahkan jika TPS relatif rendah, selama interaksi dapat dijamin secara instan, pengguna akan mendapatkan pengalaman yang lebih lancar dan alami.
Seiring dengan perkembangan konsep Metaverse, kita dapat memprediksi bahwa arah pengembangan teknologi Blockchain di masa depan akan semakin fokus pada pengurangan latensi untuk memenuhi kebutuhan interaksi waktu nyata di dunia virtual. Hanya dengan benar-benar menyelesaikan masalah latensi, kita dapat membangun dunia digital yang cukup mendalam dan cukup nyata. Ini tidak hanya memerlukan terobosan teknologi, tetapi juga membutuhkan perhatian dan perbaikan berkelanjutan dari seluruh industri terhadap pengalaman pengguna.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MrRightClick
· 6jam yang lalu
Tidak berguna. Ini sudah tahun 2024, siapa yang masih bermain Metaverse.
Lihat AsliBalas0
MultiSigFailMaster
· 7jam yang lalu
Dengan latensi tinggi ini, mainkan permainan palu!
Lihat AsliBalas0
ConsensusDissenter
· 7jam yang lalu
latensi terjebak sama saja seperti menari di tempat
Di bidang Blockchain, orang sering kali memusatkan perhatian pada kecepatan pemrosesan transaksi (TPS), menganggap ini sebagai satu-satunya standar untuk mengukur kinerja. Namun, dengan munculnya dunia virtual dan konsep Metaverse, kita perlahan-lahan menyadari bahwa latensi adalah faktor kunci yang benar-benar mempengaruhi pengalaman pengguna.
Latensi memiliki dampak fatal yang tidak bisa diabaikan di dunia virtual. Bayangkan, dalam sebuah konser virtual, Anda dengan semangat mengangkat tangan, tetapi gerakan Anda baru akan muncul di dunia virtual setelah beberapa detik, ini pasti akan sangat mengurangi rasa keterlibatan. Atau dalam sebuah kompetisi virtual yang menegangkan, perintah serangan Anda tertunda, ini tidak hanya akan mempengaruhi pengalaman bermain, tetapi juga bisa menyebabkan perubahan dalam jalannya pertandingan. Bisa dibilang, latensi tinggi adalah musuh terbesar yang merusak pengalaman imersif.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa proyek Blockchain sedang aktif menjelajahi solusi inovatif. Misalnya, ada proyek yang mengusulkan konsep mekanisme konsensus paralel, yang bertujuan untuk menghilangkan masalah antrian transaksi dalam Blockchain tradisional. Dengan memungkinkan transaksi dieksekusi secara paralel, efisiensi pemrosesan meningkat secara signifikan. Selain itu, beberapa teknologi seperti optimisasi pipeline juga diterapkan untuk mempercepat proses pengolahan data. Tujuan akhir dari upaya ini adalah untuk meminimalkan latensi interaksi di dunia virtual, sehingga pengguna dapat merasakan respons yang hampir seketika.
Perlu dicatat bahwa dalam membangun lingkungan Metaverse yang benar-benar imersif, latensi yang rendah jauh lebih penting daripada TPS yang tinggi. Meskipun TPS yang tinggi dapat mendukung lebih banyak transaksi bersamaan, jika setiap transaksi memiliki latensi yang jelas, pengalaman pengguna tetap akan terpengaruh secara signifikan. Sebaliknya, bahkan jika TPS relatif rendah, selama interaksi dapat dijamin secara instan, pengguna akan mendapatkan pengalaman yang lebih lancar dan alami.
Seiring dengan perkembangan konsep Metaverse, kita dapat memprediksi bahwa arah pengembangan teknologi Blockchain di masa depan akan semakin fokus pada pengurangan latensi untuk memenuhi kebutuhan interaksi waktu nyata di dunia virtual. Hanya dengan benar-benar menyelesaikan masalah latensi, kita dapat membangun dunia digital yang cukup mendalam dan cukup nyata. Ini tidak hanya memerlukan terobosan teknologi, tetapi juga membutuhkan perhatian dan perbaikan berkelanjutan dari seluruh industri terhadap pengalaman pengguna.