Melihat Constellation Brands (NYSE: STZ), beberapa sinyal bahaya muncul ke permukaan. Ada juga sedikit cahaya di ujung terowongan.
Perusahaan minuman raksasa Amerika ini sedang terpuruk. Sahamnya anjlok hampir 30% dalam setahun. S&P 500? Naik 17%. Kontras sekali. ๐
Generasi Muda Makin Menjauh dari Alkohol ๐บ
Corona, Modelo, Pacifico - semua impor dari Meksiko. Tapi hampir semua uangnya datang dari AS.
Masalahnya? Anak muda Amerika makin sedikit minum alkohol. Gallup mencatat penurunan dari 72% ke 59% dalam dua dekade. Survei NielsenIQ tampaknya mengkonfirmasi - 45% Gen Z di atas 21 tahun tidak minum alkohol sama sekali.
Sepertinya perusahaan alkohol bisa mengikuti jejak perusahaan rokok. Tidak menyenangkan.
Daya Beli Hispanik Menurun ๐ธ
Setengah penjualan bir mereka dari konsumen Hispanik. CEO Bill Newlands mengakui konsumen ini memangkas pengeluaran. Masalah imigrasi. Tarif Trump. Banyak faktor.
Merisaukan! Segmen bir tumbuh lebih cepat dibanding anggur dan spirits. Kini perkiraan penjualan organik hampir datar untuk 2026. Stagnan. ๐
Tarif Trump Memukul Keras ๐
Tarif aluminium luar negeri naik dari 25% jadi 50%. Bir impor dalam kaleng terdampak parah. Bir Meksiko kena tarif 25% - baik kaleng maupun botol.
Mereka bisa mengirim lebih banyak botol kaca, tapi 39% pengiriman masih pakai kaleng. Margin tertekan. Pertumbuhan melambat. Jika tarif berlanjut, EPS bisa turun 6-9% tahun ini. Berat.
Cahaya di Kegelapan: Strategi Divestasi ๐
Constellation tidak tinggal diam. Enam tahun belakangan, mereka memangkas portofolio anggur dan spirits kelas bawah. Puluhan merek anggur murah dilepas. Bahkan Svedka Vodka dijual Desember lalu.
Fokus mereka? "Premiumisasi". Menarik pelanggan beruang tebal. Margin lebih tinggi. Mereka berani mengorbankan pendapatan jangka pendek untuk memperkuat bisnis. Cukup berani. ๐ฅ
Bisnis ini tidak sedang runtuh, tapi sahamnya mungkin belum akan bangkit sampai masalah-masalah ini teratasi. Untuk sekarang, konsumen staples blue chip yang lebih stabil mungkin pilihan lebih bijak.
Tapi siapa yang tahu pasti? Pasar selalu penuh kejutan. ๐
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Constellation Brands: Tanda-tanda Peringatan dan Secercah Harapan
Melihat Constellation Brands (NYSE: STZ), beberapa sinyal bahaya muncul ke permukaan. Ada juga sedikit cahaya di ujung terowongan.
Perusahaan minuman raksasa Amerika ini sedang terpuruk. Sahamnya anjlok hampir 30% dalam setahun. S&P 500? Naik 17%. Kontras sekali. ๐
Generasi Muda Makin Menjauh dari Alkohol ๐บ
Corona, Modelo, Pacifico - semua impor dari Meksiko. Tapi hampir semua uangnya datang dari AS.
Masalahnya? Anak muda Amerika makin sedikit minum alkohol. Gallup mencatat penurunan dari 72% ke 59% dalam dua dekade. Survei NielsenIQ tampaknya mengkonfirmasi - 45% Gen Z di atas 21 tahun tidak minum alkohol sama sekali.
Sepertinya perusahaan alkohol bisa mengikuti jejak perusahaan rokok. Tidak menyenangkan.
Daya Beli Hispanik Menurun ๐ธ
Setengah penjualan bir mereka dari konsumen Hispanik. CEO Bill Newlands mengakui konsumen ini memangkas pengeluaran. Masalah imigrasi. Tarif Trump. Banyak faktor.
Merisaukan! Segmen bir tumbuh lebih cepat dibanding anggur dan spirits. Kini perkiraan penjualan organik hampir datar untuk 2026. Stagnan. ๐
Tarif Trump Memukul Keras ๐
Tarif aluminium luar negeri naik dari 25% jadi 50%. Bir impor dalam kaleng terdampak parah. Bir Meksiko kena tarif 25% - baik kaleng maupun botol.
Mereka bisa mengirim lebih banyak botol kaca, tapi 39% pengiriman masih pakai kaleng. Margin tertekan. Pertumbuhan melambat. Jika tarif berlanjut, EPS bisa turun 6-9% tahun ini. Berat.
Cahaya di Kegelapan: Strategi Divestasi ๐
Constellation tidak tinggal diam. Enam tahun belakangan, mereka memangkas portofolio anggur dan spirits kelas bawah. Puluhan merek anggur murah dilepas. Bahkan Svedka Vodka dijual Desember lalu.
Fokus mereka? "Premiumisasi". Menarik pelanggan beruang tebal. Margin lebih tinggi. Mereka berani mengorbankan pendapatan jangka pendek untuk memperkuat bisnis. Cukup berani. ๐ฅ
Bisnis ini tidak sedang runtuh, tapi sahamnya mungkin belum akan bangkit sampai masalah-masalah ini teratasi. Untuk sekarang, konsumen staples blue chip yang lebih stabil mungkin pilihan lebih bijak.
Tapi siapa yang tahu pasti? Pasar selalu penuh kejutan. ๐