Migrasi LEASH v2 Dikonfirmasi oleh Tim Pengembang Shiba Inu

Setelah periode antisipasi dan penundaan, tim pengembang Shiba Inu secara resmi mengumumkan bahwa migrasi yang sangat dinantikan dari LEASH v1 ke LEASH v2 akan segera dimulai. Penundaan tersebut diperlukan untuk menangani masalah dalam kontrak token LEASH yang asli dan menyelesaikan audit keamanan yang komprehensif. Dengan hambatan ini kini teratasi, tim pengembang telah mengonfirmasi bahwa transisi ke LEASH v2 akan dimulai dalam waktu dekat.

Konfirmasi Migrasi dari Tim Shiba Inu

Sebuah posting blog terbaru oleh tim Shiba Inu mengungkapkan bahwa Hexens telah menyelesaikan audit keamanan kontrak LEASH v2 dan mekanisme migrasinya, membuka jalan untuk implementasi yang telah lama tertunda.

Para pengembang menjelaskan bahwa mereka melibatkan Hexens untuk melakukan audit independen yang menyeluruh terhadap sistem terintegrasi, mencakup token LEASH v2, migrator, dan semua proses terkait. Dengan Hexens memberikan lampu hijau, migrasi diharapkan segera dimulai.

Hexens, sebuah perusahaan keamanan siber yang mengkhususkan diri dalam Web3, terkenal karena audit smart contract dan protokolnya. Keahlian perusahaan ini mencakup berbagai jaringan blockchain, termasuk Ethereum, Solana, Cosmos, dan BNB Chain, di mana auditnya telah melindungi aset on-chain yang substansial.

Seiring mendekatnya migrasi, tim pengembang telah memperingatkan pemegang LEASH v1 untuk hanya menggunakan tautan resmi yang diterbitkan di Shib.io dan saluran media sosial Shiba Inu yang terverifikasi untuk menghindari potensi penipuan. Setelah penutupan jendela migrasi, token LEASH v2 yang tidak terpakai dalam dompet multisig akan dihancurkan untuk mempertahankan pasokan yang dibatasi.

Ringkasan Proses Migrasi

Dengan semua langkah keamanan sekarang diterapkan, transisi dari LEASH v1 ke LEASH v2 diperkirakan akan dimulai dalam beberapa hari ke depan. Migrasi akan dilaksanakan dalam tahap yang direncanakan dengan cermat untuk memastikan perlakuan yang adil di berbagai kategori pemegang.

Fase awal akan memungkinkan pemegang LEASH v1 secara langsung, serta mereka yang memiliki token yang dipertaruhkan atau dikunci, untuk bermigrasi dengan membakar atau mengunci token v1 mereka sebagai imbalan untuk ekivalen v2. Rasio pertukaran akan didasarkan pada pasokan v1 saat ini. Tahap ini juga mencakup penyedia likuiditas di Uniswap V2 dan ShibaSwap V1.

Fase kedua akan menangani LP Uniswap V3 dan ShibaSwap V2 yang lebih rumit, yang memerlukan snapshot dan mekanisme bukti penarikan untuk mencegah nilai terjebak. Fase terakhir akan mengakomodasi pengguna jembatan dan mereka yang memegang LEASH di Shibarium, menawarkan pertukaran 1:1 untuk token-token ini.

Awalnya dipasarkan sebagai token dengan pasokan tetap, kontrak LEASH v1 mengandung kerentanan tersembunyi yang memungkinkan mekanisme rebasing mengubah pasokan melalui proksi yang diotorisasi. Kerentanan ini dieksploitasi awal tahun ini, menghasilkan peningkatan pasokan yang tidak terduga sebesar 20%.

Untuk membangun kembali kepercayaan dan melindungi pemegang, tim pengembang memutuskan untuk membuat LEASH v2. Menurut para pengembang, peningkatan ini menghilangkan celah minting atau rebasing, karena seluruh pasokan v2 telah dipra-minting dan diamankan dalam dompet multisignature.

Menurut pembaruan terbaru, LEASH diperdagangkan pada $24,94, mengalami penurunan 3,22% dalam 24 jam terakhir.

Peringatan: Informasi ini disediakan hanya untuk tujuan pendidikan. Kinerja historis tidak menjamin hasil di masa depan.