Di bidang Web3, kekuatan komunitas semakin menonjol. Pada tahun 2021, sebuah komunitas pribadi bernama WolvesDAO muncul, didirikan oleh Payton Kaleiwahea. Komunitas ini awalnya hanya berupa serangkaian laporan video YouTube tentang proyek permainan enkripsi, kini telah berkembang menjadi jaringan elit yang memiliki sekitar 300 anggota aktif, menarik perhatian luas dari pengembang Web3, penggemar permainan, dan investor.
Perkembangan WolvesDAO dipenuhi dengan inovasi. Mereka pernah mencoba mekanisme pengakuan berbasis kinerja anggota, dan telah menjelajahi aplikasi token yang terikat jiwa pada tahap awal. Baru-baru ini, WolvesDAO meluncurkan seperangkat alat komunitas bernama Kizuna, yang bertujuan untuk membantu kelompok lain mengukur, mengembangkan, dan memberikan penghargaan kepada partisipasi anggota, sambil menghindari pengembangan anggota yang berlebihan.
Dalam percakapan dengan OpenSea, Kaleiwahea berbagi cerita tentang pendirian WolvesDAO, membahas proses pembentukan budaya komunitas digital, dan menyampaikan pandangannya yang unik tentang perkembangan masa depan Web3. Dia percaya bahwa gelombang berikutnya dari Web3 tidak akan lagi dipimpin oleh pencipta individu, tetapi akan didorong bersama oleh kelompok yang kuat dan tangguh.
Kaleiwahea mengingat kembali, kelahiran WolvesDAO berasal dari visinya sebagai pencipta konten: membangun komunitas yang dapat terhubung dengan orang-orang yang sevisi, mendapatkan dukungan, dan memperluas audiens. Memilih mode tertutup daripada mode terbuka adalah untuk menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih tepat dan berkualitas tinggi.
Keberhasilan pola ini tidak hanya mencerminkan kebutuhan akan komunitas berkualitas tinggi di bidang Web3, tetapi juga mencerminkan evolusi budaya komunitas di dunia digital. Pengalaman WolvesDAO menunjukkan bahwa dalam ekosistem Web3 yang berkembang pesat, komunitas yang terorganisir dan bertujuan mungkin lebih berpengaruh dan berkelanjutan dibandingkan dengan pencipta individu.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan konsep Web3, komunitas seperti WolvesDAO mungkin akan memainkan peran yang semakin penting dalam membentuk masa depan industri, mendorong inovasi, dan mengembangkan bakat. Perubahan dari individu ke kelompok ini menandakan bahwa ekosistem Web3 mungkin akan menyambut era baru yang lebih kolaboratif dan lebih tangguh.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasOptimizer
· 13jam yang lalu
300 orang bisa disebut jaringan elit? Sudahkah menganalisis ROI?
Lihat AsliBalas0
AlwaysQuestioning
· 10-04 03:54
Jadi 300 orang disebut jaringan elit?
Lihat AsliBalas0
AirdropHunterKing
· 10-04 03:54
300 akun ya? Biaya manajemennya tidak sedikit, tapi jika dapat banyak di awal, itu akan berharga.
Lihat AsliBalas0
HackerWhoCares
· 10-04 03:53
Wah, satu lagi mainan Dao?
Lihat AsliBalas0
Anon4461
· 10-04 03:45
Komunitas tertutup ini terlihat sangat menarik untuk masuk.
Lihat AsliBalas0
GateUser-a5fa8bd0
· 10-04 03:40
Komunitas berkualitas tinggi tidak selalu bergantung pada lingkaran?
Lihat AsliBalas0
DegenDreamer
· 10-04 03:40
300 orang disebut lingkaran elit? Tertawa sampai mati.
Di bidang Web3, kekuatan komunitas semakin menonjol. Pada tahun 2021, sebuah komunitas pribadi bernama WolvesDAO muncul, didirikan oleh Payton Kaleiwahea. Komunitas ini awalnya hanya berupa serangkaian laporan video YouTube tentang proyek permainan enkripsi, kini telah berkembang menjadi jaringan elit yang memiliki sekitar 300 anggota aktif, menarik perhatian luas dari pengembang Web3, penggemar permainan, dan investor.
Perkembangan WolvesDAO dipenuhi dengan inovasi. Mereka pernah mencoba mekanisme pengakuan berbasis kinerja anggota, dan telah menjelajahi aplikasi token yang terikat jiwa pada tahap awal. Baru-baru ini, WolvesDAO meluncurkan seperangkat alat komunitas bernama Kizuna, yang bertujuan untuk membantu kelompok lain mengukur, mengembangkan, dan memberikan penghargaan kepada partisipasi anggota, sambil menghindari pengembangan anggota yang berlebihan.
Dalam percakapan dengan OpenSea, Kaleiwahea berbagi cerita tentang pendirian WolvesDAO, membahas proses pembentukan budaya komunitas digital, dan menyampaikan pandangannya yang unik tentang perkembangan masa depan Web3. Dia percaya bahwa gelombang berikutnya dari Web3 tidak akan lagi dipimpin oleh pencipta individu, tetapi akan didorong bersama oleh kelompok yang kuat dan tangguh.
Kaleiwahea mengingat kembali, kelahiran WolvesDAO berasal dari visinya sebagai pencipta konten: membangun komunitas yang dapat terhubung dengan orang-orang yang sevisi, mendapatkan dukungan, dan memperluas audiens. Memilih mode tertutup daripada mode terbuka adalah untuk menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih tepat dan berkualitas tinggi.
Keberhasilan pola ini tidak hanya mencerminkan kebutuhan akan komunitas berkualitas tinggi di bidang Web3, tetapi juga mencerminkan evolusi budaya komunitas di dunia digital. Pengalaman WolvesDAO menunjukkan bahwa dalam ekosistem Web3 yang berkembang pesat, komunitas yang terorganisir dan bertujuan mungkin lebih berpengaruh dan berkelanjutan dibandingkan dengan pencipta individu.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan konsep Web3, komunitas seperti WolvesDAO mungkin akan memainkan peran yang semakin penting dalam membentuk masa depan industri, mendorong inovasi, dan mengembangkan bakat. Perubahan dari individu ke kelompok ini menandakan bahwa ekosistem Web3 mungkin akan menyambut era baru yang lebih kolaboratif dan lebih tangguh.