Pasar Aset Kripto menyambut pergerakan "Uptober" yang mencolok, dengan kapitalisasi pasar melonjak menjadi 4,27 triliun dolar. Harga Bitcoin menembus batas 125.000 dolar, mencetak rekor tertinggi dalam sejarah, dengan kenaikan mingguan mencapai 11%. Harga Ether stabil di atas 4.500 dolar, sementara Solana dan XRP juga masing-masing naik 5% dan 4%.

Indikator sentimen pasar Fear & Greed naik menjadi 52, menunjukkan bahwa sentimen investor cenderung optimis. Dalam seminggu terakhir, arus masuk bersih ETF Bitcoin melebihi 1 miliar dolar, arus balik dana institusi menjadi kekuatan utama yang mendorong pergerakan pasar. Namun, karena pemerintah AS ditutup sementara, tidak akan ada data ekonomi yang dirilis minggu ini, yang mungkin memperburuk volatilitas pasar.

Di media sosial, investor ramai membahas "Minggu Gila dalam Kekosongan Data", laporan New York Post tentang rekor tinggi Bitcoin telah dibagikan lebih dari sepuluh ribu kali, mencerminkan perhatian tinggi publik terhadap gelombang pasar ini.

Harga Bitcoin melonjak ke titik tertinggi baru di 125.700 dolar AS, terutama didorong oleh dua faktor besar: pengetatan pasokan dan gelombang investasi institusional. Jumlah Bitcoin yang dimiliki perusahaan telah melebihi 20% dari total pasokan, yang semakin memperburuk tekanan pasokan di pasar. Data ETF menunjukkan aliran masuk spot sebesar 320 juta dolar AS memberikan dukungan kuat untuk kenaikan kali ini.

Namun, analis juga mengingatkan investor untuk memperhatikan risiko potensial. Jika imbal hasil obligasi pemerintah AS rebound, harga Bitcoin mungkin akan mengalami penyesuaian jangka pendek ke level dukungan 122.000 dolar. Selain itu, pemilihan yang akan datang juga membawa ketidakpastian bagi pasar.

Meskipun demikian, puncak saat ini masih mengonfirmasi tren bull keseluruhan untuk kuartal keempat. Dengan terus mengalirnya dana institusi dan meningkatnya tekanan pasokan, pasar Aset Kripto mungkin akan terus mempertahankan momentum yang kuat. Namun, investor tetap perlu waspada terhadap situasi ekonomi global dan perubahan kebijakan untuk menghadapi kemungkinan fluktuasi pasar.